Kisahnya sama dengan kisah Anicca. Sang Buddha mengetahui bahwa terdapat kelompok 500 bhikkhu yang lain bermeditasi dengan objek dukkha, sehingga Beliau berkata, "Para bhikkhu, segala perpaduan hidup adalah menderita dan tidak memuaskan, maka segala kelompok kehidupan (khandha) adalah dukkha."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 278 berikut :
"Sabbe sankhara dukkha` ti
yada pannaya passati
atha nibbindati dukkhe
esa maggo visuddhiya."
Segala sesuatu yang berkondisi
adalah dukkha.
Apabila dengan kebijaksanaan
orang dapat melihat hal ini,
maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan.
Inilah Jalan
yang membawa pada kesucian.
Lima ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 278 berikut :
"Sabbe sankhara dukkha` ti
yada pannaya passati
atha nibbindati dukkhe
esa maggo visuddhiya."
Segala sesuatu yang berkondisi
adalah dukkha.
Apabila dengan kebijaksanaan
orang dapat melihat hal ini,
maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan.
Inilah Jalan
yang membawa pada kesucian.
Lima ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
0 Comments:
Post a Comment