Kisah Bhikkhu-Bhikkhu Baddiya

Suatu saat bhikkhu-bhikkhu, yang berdiam di Baddiya sibuk membuat sandal-sandal yang penuh hiasan berbagai macam alang-alang dan rumput. Ketika Sang Buddha diberitahu tentang hal ini, Beliau berkata, "Para bhikkhu, kamu seharusnya memasuki Persamuan Bhikkhu (Sangha) untuk mencapai `Hasil Kesucian Arahat` (Arahatta Phala).
Namun, kamu sekarang sedang berusaha keras hanya dalam membuat sandal dan menghiasinya."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 292 dan 293 berikut :

"Yam hi kiccam apaviddham
akiccam pana kariyati
unnalanam pamattanam
tesam vaddhanti asava.

Yesanca susamaraddha
niccam kayagata sati
akiccam te na sevanti
kicce sataccakarino
satanam Sampajananam
attham gacchanti asava."

Orang yang melakukan yang seharusnya tak dilakukan
dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan,
maka kekotoran batin akan terus bertambah
dalam diri orang yang sombong dan malas seperti itu.

Mereka yang selalu giat melatih perenungan
terhadap badan jasmani,
tidak melakukan apa yang seharusnya tak dilakukan,
dan melakukan apa yang seharusnya dilakukan,
maka kekotoran-kekotoran batin
akan lenyap dari diri mereka
yang memiliki kesadaran dan pandangan terang seperti itu.

Bhikkhu-bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Related Post :

0 Comments: